Teman Yang Berkualitas
IFGF YOUTH - Memiliki banyak teman memang terlihat keren. Namun hal yang terpenting dari pertemanan bukanlah seberapa banyak teman yang kamu miliki, melainkan bagaimana kualitas dan dampak yang dihasilkan dari pertemanan itu sendiri.
Apa gunanya teman banyak namun justru membawa kepada hal-hal yang buruk? Bukannya mendukung Anda untuk memperbaiki diri, tapi justru menjerumuskan Anda ke dalam pergaulan yang salah.
Lantas bagaimana menemukan teman yang berkualitas? Aktor Randy Martin buka-bukaan kepada mengenai dirinya yang tidak memiliki teman banyak, namun teman-temannya adalah seorang teman yang berkualitas.
“Jujur aku teman tidak banyak. Tapi kurasa, aku punya teman-teman yang berkualitas,” cerita Randy.
Tentu tidak mudah, namun untuk mendapatkan teman yang berkualitas, Randy memiliki tipsnya sendiri, yaitu:
1. Menjadi berbeda
Menurut Randy, menjadi berbeda adalah salah satu cara dalam memiliki teman yang berkualitas. Kita tidak perlu mengikuti apa yang ‘dunia’ inginkan, tetapi kita perlu menjadi berbeda dengan berpegang teguh kepada Firman Tuhan.
Amsal 18:24 mengatakan, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.”
Artinya, dunia dan Firman Tuhan memiliki standar yang berbeda dalam mengkategorikan “teman yang berkualitas.” Menurut Randy, ketika kita fokus kepada Tuhan, kita tidak akan pusing lagi untuk mencari teman atau mencari hiburan-hiburan lain.
Dunia berkata, “Sendirian terus, kesepian ya?”
Randy justru menjawab, “Bersama tidak selalu ramai, kan? Kalau kita sendiri pun, (kita) bersama dengan Tuhan, (seperti) yang tadi aku bilang. Sudah tidak konsen mencari yang lain karena sudah terpenuhi.”
Tidak ada rasa sepi karena Tuhan sudah lebih dari cukup.
2. Iman
“Iman itu pondasi yang kuat. Senjata terkuat adalah kesabaran, pengaman terbaik adalah Iman, obat termanjur adalah doa.”
Dalam proses memilih teman, Randy mengungkapkan bahwa kita memerlukan iman. Iman adalah pondasi yang kuat dimana kita memerlukan pondasi agar tidak terjatuh ke dalam pertemanan yang salah.
1 Korintus 15:33, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
3. Jangan mudah percaya
Untuk memilih teman yang berkualitas, kita perlu mencari tahu karakter orang tersebut terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan mengajak ngobrol. Terkadang, dari obrolan tersebut kita bisa mengetahui kepribadian seseorang. Perkataan yang terlontar darinya mencerminkan dirinya sendiri. Dari sana, kita bisa menilai apakah dia memiliki value yang positif atau sebaliknya.
4. Lihat circle pertemanannya, gaya hidupnya
Jangan sampai terbawa arus. Amsal 13:20 mengatakan, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
Randy membagikan salah satu pengalamannya ketika ia berada dalam ‘sirkel’ dimana semua orang adalah perokok sedangkan Randy bukan seorang perokok karena tuntutan pekerjaan. Hal itu membuat Randy sering kali menjadi bahan bully-an. Namun Randy tidak mau terpengaruh dengan perkataan orang-orang di sana karena ia memiliki pondasi yang tepat.
Suatu ketika, orang membully Randy justru menjadi teman Randy karena hanya Randy seorang yang tidak mengikuti perkataan orang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar